Rivalitas profesional dalam dunia kerja sering kali dipandang sebagai suatu hal yang membuang-buang waktu bagi kebanyakan orang. Daripada mengurusi urusan orang lain, tentu akan lebih efektif untuk mengurusi urusan diri atau pekerjaan sendiri bukan? Namun tahukah Anda, bahwa setiap orang atau perusahaan yang ingin selalu berkembang dan meningkatkan kapasitasnya seharusnya lebih peka terhadap para rival atau kompetitor untuk mengenal sekaligus belajar dari apa yang mereka miliki dan lakukan. Belajar dari kelebihan Anda
Seorang rival pastinya bisa bersinggungan dengan Anda karena faktor iri hati. Rival Anda merasa bahwa kelebihan yang Anda miliki memanglah nyata dan sungguh layak untuk dipuji. Banyak orang yang segan, namun tentu banyak orang yang tidak suka. Anda merebut lampu sorot ketenaran itu dari mereka dan pastinya, di suatu saat dalam hidupnya, Anda menjadi sebuah sasaran tembak yang harus dilumpuhkan.
Situasi ini bisa menjadi sebuah indikasi kuat bahwa kelebihan Anda adalah sumber kekuatan yang sangat patut untuk dikenali, dibanggakan dan pastinya, dikembangkan. Seringkali banyak orang yang merasa tidak terlalu peduli dengan kelebihan mereka, bahkan merendah karena takut dianggap sombong. Rendah hati memang merupakan hal yang bijak, namun jika bukan Anda yang menghargai diri sendiri, siapa lagi bro?
Belajar soal ketulusan
Berteman dengan banyak orang pastinya merupakan suatu keuntungan. Berteman dengan orang yang dapat dipercaya adalah merupakan sebuah berkat yang patut disyukuri. Tapi bisakah Anda tahan melihat teman Anda sukses? Atau berbanding terbalik dengan kondisi Anda sekarang?
Situasi ini dapat membuat Anda belajar mengenai ketulusan untuk menghargai seseorang. Belajar tentang kepedulian ketika Anda melihat teman Anda  sukses dalam dunia kerja, sementara Anda masih saja terus berjuang untuk bisa hidup layak.
Belajar soal kerja sama
Seringkali kerjasama yang efektif dan efisien muncul dari dua pihak yang sangat berlawanan. Perlu disadari bahwa hubungan yang harmonis datang dari perpaduan antara dua pihak yang berbeda yang saling melengkapi satu sama lain, baik dalam kekurangan maupun kelebihan. Jika memang partner Anda tidaklah sejalan dengan gaya berpikir Anda, namun dalam satu dan lain hal bisa meningkatkan kinerja tim yang sedang dibangun, adakah alasan untuk membencinya?
Rivalitas bisa menjadi suatu hubungan yang paling harmonis dimana setiap pihak menyadari kekurangan dan kelebihannya masing-masing, berusaha menjadi lebih baik dan mengalahkan satu sama lain hanya karena sebatas gengsi, yang pada akhirnya, tanpa disadari malah bisa memotivasi performa masing-masing pihak menjadi lebih baik.
Rival tidak selamanya harus Anda anggap menjadi musuh, jika Anda tahu sudut pandang yang tepat yang diperlukan untuk merubah pola pikir Anda. Malah sebaliknya, rivalitas seharusnya membuat Anda semakin terpacu untuk selalu mencapai lebih dari tujuan yang Anda inginkan.