Setiap hari saat bangun tidur kita melihat manusia lalu lalang dengan
kesibukannya masing-masing. Ada yang bersekolah, ada yang bekerja, ada
yang menunggu suaminya pulang dari bekerja sambil mengurus anak, ada
yang dengan cemas menunggu anaknya yang belum pulang-pulang dari
sekolah…
Masing-masing manusia tenggelam dalam kesibukannya masing-masing.
Kesibukan yang mungkin dianggapnya penting, kesibukan yang mungkin
dianggap genting. Yang bekerja berharap mendapatkan uang untuk
dibelanjakannya, yang belajar berharap suatu saat akan dapat pekerjaan
sehingga bisa dapat uang untuk dapat dibelanjakannya. Kata “uang” muncul
berkali-kali. Saya bisnis hasilnya “uang”, saya bekerja hasilnya
“uang”, saya belajar hasilnya adalah pekerjaan yang menghasilkan “uang”.
Uang, uang dan uang….
Wajar jika manusia yang rasional dan dihadapkan pada kenyataan ini
setiap harinya akan mengajukan sebuah pertanyaan: “Apakah uang adalah
hal paling penting dalam hidup ini?” , “Apakah uang adalah tujuan hidup ?
“Apakah uang itu segalanya?” Wow, luar biasa! Manusia hidup untuk
uang?
Hmmm… jika anda menjawab ya untuk semua pertanyaan pada paragraf di
atas maka saya harus menghargai pendapat anda, walaupun saya tidak
sependapat dengan anda. Tidak sependapat bukannya harus tidak menghargai
kan ? Saya tidak sependapat karena saya mempunyai pandangan yang
berbeda saya
tidak menganggap bahwa rupiah (atau dollar, atau yen, atau Euro) adalah
tujuan saya.
Uang memang penting, tapi uang bukanlah tujuan. Sama seperti mobil atau
motor. Saya memiliki mobil atau motor bukan karena kenyataan bahwa
mobil dan motor adalah benda itu sendiri, namun karena mobil dan motor
adalah ”alat” atau ”kendaraan” yang saya gunakan untuk mencapai tujuan.
Dalam hal ini uang hanyalah suatu kendaraan dan uang bukanlah suatu
tujuan. Uang hanyalah sarana untuk memudahkan kita menjalani hidup ini.
Membuat kita mungkin untuk mendapatkan kenyamanan, keamanan dan mungkin
juga kesenangan.
No comments:
Post a Comment