Thursday 3 January 2013

Pedagang Kaki Lima #PKL



Pedagang Kaki Lima #PKL
Alasan bukanlah suatu pertanda akan perbaikan, tapi hanya suatu cara untuk mendapat pemakluman. Jadi jika hanya diberi alasan, jangan pernah mengharap akan perubahan lebuh baik.
Pembangunan yang tak terfokus pada manusia sering gagal total meski terlihat berhasil di atas kertas. #PKL
Penggusuran PKL di stasiun kereta api bisa saja jadi kebaikan. Tapi akan otomatis menggusur pendapatan sektor  informal ribuan orang #PKL
Gerak kota –kota besar ditopang oleh rakyat miskin dan usaha informal seperti #PKL
Ribuan atau jutaan orang yang bekerja di sektor formal bahkan PNS makan di warung kaki lima di seputaran kantor dan juga di stasiun #PKL
Biaya hidup jutaan orang di kota-kota besar bersandar dari ekonomi informal pedagang kaki lima yang harganya terjangkau.
Jika demi keindahan, #PKL dihabisi, pemerintah dan pengusaha harus membayar UMK karyawan berlipat karena harga makanan di resto mahal #PKL
Keserakahan segelintir pemodal dan mental korup pejabat akan membuat Negara punya beban lebih besar untuk upaya kemakmuran rakyat.
#PKL sedemikian juga tukang ojeg, asongan dll, sector informal saat ini adalah kebutuhan riil penduduk kota besar sebagai buruh bagi ekonomi kota.
Jangan kaget jika di Hollywood, di jantung New York, di Tokyo, di KL, Singapore apalagi instanbul banyak #PKL bisa hidup.
Penggusuran #PKL kalau bukan karena keserakahan pemodal, dan mentak korup dapat terjadi karena kegagalan pemimpin dalam berfikir mencari solusi.
Nelongso, pegiat pemberdayaan susah payah angkat satu dua keluarga dari kemiskinan, penggusuran sekejap buat ribuan #PKL gulung tikar.
Bahkan renovasi pasar dengan pendekatan yang baik pun tak mampu membuat pedagang hidup karena kios naik setelah renovasi. #PKL tak kuat beli.
Membangun kota dengan ambisi yang besar seperti ini tak bisa dengan modeling kota lain yang tak setara . #PKL selalu terlihat seperti sampah bagi elit.

No comments:

Post a Comment